Atikoh Kampanyekan Program Satu Keluarga Miskin Satu Sarjana di Banyuwangi, Ungkapkan Sebelumnya pernah Nunggak Bayar Uang Kost

Atikoh Kampanyekan Program Satu Keluarga Miskin Satu Sarjana di Banyuwangi, Ungkapkan Sebelumnya pernah Nunggak Bayar Uang Kost. Siti Atikoh Supriyanti, istri calon presiden nomor urut 03 Ganjar Pranowo, safari politik ke beberapa tempat di Banyuwangi. Atikoh berkunjung pabrik pengalengan ikan di Muncar, blusukan di Pasar Rogojampi dan mengahadiri istigasah Yayasan Banisroyo dan berjumpa beberapa calon legislatif dari partai pengusung di Kecamatan Songgon Banyuwangi.

Atikoh menjelaskan, untuk program sekeluarga miskin satu sarjana sebagai favorit pasangan Ganjar- Mahfud, pergi pengalaman dari pribadinya.

Kata Siti Atikoh, dianya memang asal dari keluarga yang tumbuh di lingkungan pesantren simpel. Dan Ganjar adalah anak dari polisi berpangkat rendah.

Saya asal dari warga yang biasa yang berusaha kluar biasa supaya bisa kuliah di UGM (Kampus Gadjah Mada). Bahkan juga saya sebelumnya pernah rasakan beberapa waktu harus nunggak untuk bayar kost, karena orang-tua saya wafat, tetapi saya percaya jika dengan kemauan yang kuat, dan sudah pasti bantuan pertolongan yang maha kuasa selalu aka suara jalan untuk kita,” tegas Atikoh.

Ia mengutarakan, program sekeluarga miskin satu sarjana adalah usaha Ganjar- Mahfud untuk tingkatkan tingkat hidup warga kelas bawah. Di mana sekarang ini, akses ke dunia Pendidikan sangat susah. Hingga menurut dia, memerlukan political will menolongnya.

“Jika untuk keluarga sanggup mereka dapat bisa mengenyam Pendidikan tinggi sendiri, tetapi jika untuk keluarga tidak sanggup ini harus difasilitaskan oleh pemerintahan,”tutur Atikoh, Kamis (25/1/2024).

Atikoh Kampanyekan Program Satu Keluarga Miskin Satu Sarjana di Banyuwangi, Ungkapkan Sebelumnya pernah Nunggak Bayar Uang Kost

Atikoh Kampanyekan Program Satu Keluarga Miskin Satu Sarjana di Banyuwangi, Ungkapkan Sebelumnya pernah Nunggak Bayar Uang Kost

Atikoh yakini, bila pemerintahan sanggup memberikan agunan pendidikan tinggi untuk keluarga tidak sanggup. Karena itu tingkat hidup mereka kiranya akan terangkut.

“Dengan semacam itu karena itu sang anak jika ia betul-betul memang mempunyai kemauan untuk pendidikan tinggi. Ia bisa menjadi sumber atau figur yang kelak dapat mendayagunakan keluarga, dapat membenahi kehidupan keluarga,” tuturnya.

Lebih jauh Atikoh menceritakan mengenai kesusahan keluarganya atau keluarga Ganjar saat raih harapan melalui Pendidikan.

Jadi orang yang sama pergi dari keluarga yang simpel, Atikoh atau Ganjar sebelumnya pernah menemui kesusahan waktu mengenyam Pendidikan tinggi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *