Banjir Bandung Tidak Hanya masalah Curahan Hujan, Lihat Kembali Keadaan Sabuk Hijau di Utara Bandung

Banjir Bandung Tidak Hanya masalah Curahan Hujan, Lihat Kembali Keadaan Sabuk Hijau di Utara Bandung. Apakah benar banjir terakhir hari di Kota Bandung hanya karena curahan hujan yang terlalu deras? Beberapa kelompok menolak pandangan mengambinghitamkan alam tersebut.

Mereka percaya, musibah lahir karena imbas penumpukan sikap dan peraturan yang abai pada kesadaran menjaga lingkungan. Bukannya berusaha hidup sesuai dengan alam, kelakuan polah itu sering cuma dibantu keserakahan pembangunan semata-mata.

Banjir di teritori perkotaan itu bukan hanya dampak deras hujan, tetapi kuat berkelindan dengan permasalahan lain di daerah sabuk hijau, bukit-bukit di Teritori Bandung Utara.

Permasalahan itu adalah susutnya tempat tangkapan air. Teritori di utara Bandung semakin gundul. Kekuatan tempat saat tangkap air hujan turun. Dampaknya, hujan lebat tidak cukup tertampung, terus mencurah ke daerah rendah wilayah perkotaan.

Nahasnya, luapan air itu lalu disongsong sepotong masalah perkotaan seumpama mekanisme drainase yang jelek, sumbatan sampah, sampai persempitan bantaran dan pendangkalan sungai.

Banjir juga tidak terelakkanan sebagai permasalahan menahun yang berulang-ulang memendam pemukiman, menjadi hantu riil yang periodik memberikan ancaman masyarakat. Permasalahan keadaan tempat di utara Bandung ini disorot Budhiana Kartawijaya, Ketua Pembimbing Yayasan Odesa Indonesia.

Yayasan yang telah semenjak tahun 2016 lalu ambil peranan secara eksklusif untuk menangani masalah banjir, khususnya banjir lumpur karena erosi dari bukit-bukit Teritori Bandung Utara.

Banjir di kota, menurut dia, ikut karena limpasan air dari bukit-bukit utara Kota Bandung, khususnya dari Kecamatan Cimenyan, Kecamatan Cilengkrang dan Kecamatan Cileunyi. Ke-3 daerah itu masuk daerah pemerintah Kabupaten Bandung.

Banjir Bandung Tidak Hanya masalah Curahan Hujan, Lihat Kembali Keadaan Sabuk Hijau di Utara Bandung

Banjir Bandung Tidak Hanya masalah Curahan Hujan, Lihat Kembali Keadaan Sabuk Hijau di Utara Bandung

“Air dan lumpur asal dari kali-kali kecil dari Teritori Bandung Utara. Di situ ada kondisi lingkungan yang kurang pohon hingga saluran air tidak ketahan dan secara langsung melaju turun ke Kota Bandung,” kata Budhiana melalui pengakuan tercatat, diterima Liputan6.com, Sabtu, 13 Januari 2023.

Amatan Budhiana, bukit-bukit utara Bandung sekarang terlihat serupa padang pasir daripada kebun pertanian. Begitupun di Teritori rimba Arcamanik, beberapa pohon di situ banyak menyusut.

“Kita saksikan bukit-bukit Bandung utara terlihat seperti padang pasir. Terang hal tersebut sebuah masalah,” akunya.

Banjir besar diketahui sudah terjang pemukiman di Kelurahan Braga, Kota Bandung, pada Kamis, 11 Januari 2023. Beberapa ratus rumah terimbas, masyarakat mau tak mau diselamatkan dari rumahnya.

Catatan Pusat Pengaturan Operasi (Pusdalops) BNPB pada Jumat (12/1/2024) jam 00.46 WIB, mengatakan, sekitar 600 jiwa dan 600 rumah terimbas dari kejadian tersebut. Minimal, 150 jiwa mau tak mau pilih pindah.

Pemerintahan Kota Bandung menyebutkan salah satunya faktor banjir besar di Braga ialah jebolnya tanggul penahan saluran Sungai Cikapundung, selainnya hujan lebat yang mengguyuri wilayah itu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *