Berita Gaji : Jokowi Tanda tangan SK Peningkatan Upah Prajurit TNI-Polri

Berita Gaji : Jokowi Tanda tangan SK Peningkatan Upah Prajurit TNI-Polri. Presiden Joko Widodo atau Jokowi akui telah tanda-tangani atau menandatangani surat keputusan peningkatan upah prajurit TNI-Polri. Berkaitan ketentuan resminya, Jokowi menjelaskan secepat-cepatnya dilakukan.

“Saya pikir telah, secepat-cepatnya akan keluar (SK),” kata Jokowi selesai resmikan Tol Pamulang-Cinere-Raya Bogor di teritori Depok, Jawa Barat, Senin (8/1/2024).

Kepala negara mengharap, dengan naiknya upah TNI-Polri, daya membeli prajurit dapat jadi lebih baik. Disamping itu, kehidupan prajurit TNI-Polri dapat semakin sejahtera.

“Saya harap dapat tingkatkan daya kesejahteraan daya membeli dan berpengaruh ke keluarga mereka,” berharap Jokowi.

Peningkatan upah TNI-Polri di era Jokowi memang sedikit dilaksanakan. Terdaftar cuma terjadi cuma 4x. Berlainan bila dibandingkan zaman pemerintah awalnya yang disebutkan capai 9x.

Menjawab hal itu, Jokowi memperjelas tidak dapat tiap zaman kepimpinan disamaratakan. Karena, semuanya wajib disamakan keadaan keuangan negara yang terdapat dan dampak external yang terjadi.

“Keadaan pajak kita, keadaan ekonomi kan berlainan, kita putuskan meningkatkan dan tidak jelas dengan pemikiran masak,” terang Jokowi.

“Jika pajak kita dalam posisi tertekan dengan external seperti covid, perang dagang, selanjutnya geopolitik yang tidak mungkin ya mustahil kita kerjakan semua dengan pemikiran dan hitung yang masak,” tambah presiden menandasi.

Awalnya, calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan memberikan nilai jelek ke performa Kemenhan di bawah pimpinan Prabowo Subianto, yaitu 11 dari 100.

Berita Gaji : Jokowi Tanda tangan SK Peningkatan Upah Prajurit TNI-Polri

Berita Gaji : Jokowi Tanda tangan SK Peningkatan Upah Prajurit TNI-Polri

Anies menerangkan mengapa memberikan score tambah jelek dari Ganjar masalah performa Kemhan di bawah pimpinan Prabowo Subianto. Hal tersebut dapat disaksikan dari kesejahteraan personil TNI-Polri.

Menurutnya, di zaman Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), upah TNI-Polri naik sekitar 9 kali. Ini berlainan sama yang terjadi di zaman kepimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

“TNI, tentara kita, polisi kita, semua bekerja hebat di atas lapangan. Kita harus beri rasa hormat dan terima kasih karena mereka kerjakan beberapa hal yang susah, beberapa hal yang berat. Tetapi segi peraturan menurut saya lebih kronis, mengapa? Di zaman SBY peningkatan upah terjadi 9 kali. Sepanjang zaman ini cuma terjadi 3x, dan akan naik kelak tahun depannya karena mendekati pemilu, mungkin naik upahnya,” kata Anies.Ditambahkan , dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang tidak mengupayakan peningkatan sokongan performa untuk personelnya.

“Di lain sisi kesejahteraannya tidak dipikir serius. Tukin cuma 80 %. Saksikan Kementerian Keuangan, saksikan Kementerian PUPR, menteri-menterinya mengupayakan kenaikan tukin di mereka,” papar Anies.

Disamping itu, Anies menyorot masalah alat khusus mekanisme persenjataan (alutsista) sisa yang dibeli Kemhan di zaman Prabowo Subianto. Ia memandang pemakaian alutsista sisa ini taruhannya keselamatan anggota TNI.

“Lantas kita saksikan alutsista yang sisa. Itu dampak negatifnya ialah keselamatan TNI kita karena mereka berusaha keras jaga tiap jengkal tanah di negeri ini. Tapi mereka tidak disokong kebijakan,” kata Anies.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *